Banyak orang menulis. Apa saja. Yang bisa ditulis. Kadang mereka mengkhususkan diri menulis hal-hal tertentu. Banyak juga yang hanya menuliskan keresahan hatinya sendiri.
Mengenali orang, katanya, bisa lewat tulisannya. Saya sepakat. Pemikiran seseorang, bisa dilihat lewat apa yang ia tulis. Saya sepakat lagi. Apa yang sering ia tulis, itulah yang banyak ia pikirkan, maka pada usia yang sama ada orang yang memikirkan kemaslahatan orang banyak, ada yang berkutat berputar-putar pada dirinya sendiri. Lagi, saya sepakat, pada sebagiannya.
Soalnya adalah, ada orang yang suka menulis, ada yang kadang-kadang menulis, ada yang menulis dengan harapan orang membacanya, ada yang hanya sekadar menuangkan apa yang tak mampu ia pendam sendiri, ada juga yang ia simpan rapi untuk dirinya sendiri.
Untuk semua hal itu, saya tak mau menilai orang dari tulisan-tulisannya, yang hanya kadang-kadang ia lakukan. Sedangkan keseluruhan pemikirannya, tidaklah tertuang dalam tulisannya, karena ia bukan seorang penulis. Lain halnya dengan mereka, yang secara gamblang memang mengenalkan diri dan menyampaikan ide serta pemikirannya lewat tulisan... seperti.. yah beberapa orang (atau banyak) yang namanya pasti dapat kita kenali bersama...
Mengenali orang, katanya, bisa lewat tulisannya. Saya sepakat. Pemikiran seseorang, bisa dilihat lewat apa yang ia tulis. Saya sepakat lagi. Apa yang sering ia tulis, itulah yang banyak ia pikirkan, maka pada usia yang sama ada orang yang memikirkan kemaslahatan orang banyak, ada yang berkutat berputar-putar pada dirinya sendiri. Lagi, saya sepakat, pada sebagiannya.
Soalnya adalah, ada orang yang suka menulis, ada yang kadang-kadang menulis, ada yang menulis dengan harapan orang membacanya, ada yang hanya sekadar menuangkan apa yang tak mampu ia pendam sendiri, ada juga yang ia simpan rapi untuk dirinya sendiri.
Untuk semua hal itu, saya tak mau menilai orang dari tulisan-tulisannya, yang hanya kadang-kadang ia lakukan. Sedangkan keseluruhan pemikirannya, tidaklah tertuang dalam tulisannya, karena ia bukan seorang penulis. Lain halnya dengan mereka, yang secara gamblang memang mengenalkan diri dan menyampaikan ide serta pemikirannya lewat tulisan... seperti.. yah beberapa orang (atau banyak) yang namanya pasti dapat kita kenali bersama...
Jadi, saya sepakat juga dengan Harper Lee tentang ketidakmampuan kita memahami seseorang, tapi, dalam dunia kita, kadang memahami apa yang menjadi kebiasaan pada sebagian orang lebih mudah daripada harus memahami satu per satu orang. Lain halnya dengan mengenal atau mengetahui. Itu lebih mudah dilakukan, dan terkadang itulah yang lebih kita butuhkan, kemampuan mengenal dan mengetahui. Itu lebih general daripada memahami. Meskipun akan lebih baik jika kita mampu memahami.
Tentang tulisan lagi, awalnya saya hanya tidak sengaja membaca blog teman. Lalu terpikir hal ini. Yah, saya juga mungkin hanya akan menulis hal-hal ringan dari kehidupan saya. Yah, lagi, seperti yang pernah saya tulis, hanya agar saya tidak lupa, atau setidaknya tidak lupa semuanya, setidaknya ada sedikit yang dapat saya ingat. Itu saja. Setidaknya untuk saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar